This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

bola dunia

About

Jumat, 14 Desember 2012

jenis_jenis tripot

BY :DONAE


Memilih tripod bisa membingungkan karena banyaknya pilihan merek dan model. Sebelum Anda membeli tripod yang salah (I did that), rasanya lebih baik Anda belajar sedikit tentang hal-hal yang perlu diperhatikan di tripod itu sendiri.
Jelas fungsi utama tripod adalah untuk memberikan topangan (support) yang untuk kamera atau lampu studio. Dengan demikian Anda bisa mengambil foto dengan exposure yang lama atau Anda tidak mau memegang kamera anda karena anda sedang foto still life atau foto keluarga yang Anda ingin ada di dalam fotonya. Untuk memberikan stabilitas, tripod terbantung pada berat tripod itu sendiri dan kekokohan dari kakinya.

Ads:


Berat

Sebelum Anda membeli tripod, Anda perlu memikirkan tentang objek apa yang akan anda pasang di tripod tersebut. Jika Anda hanya akan memasang kamera point-n-shoot (pocket camera) atau kamera mirror-less (yang sekarang lagi booming), tripod yang Anda butuhkan hanyalah tripod sedang atau kecil, bahkan mungkin tripod meja yang muat di saku celana Anda. Akan tetapi kalau anda ingin memasang kamera yang amat berat (Nikon D4 atau Canon 1Dx, ditambah lensa 70-200mm VR/IS, ditambah flashnya), maka Anda akan membutuhkan tripod yang cukup besar dan berat. Jadi, saya sarankan Anda membawa kamera Anda dengan kemungkinan paling berat ke toko kamera pada saat Anda ingin membeli tripod. Dengan begitu Anda dapat mencoba sendiri apakah tripod yang Anda pilih bisa menopang dan menahan kamera Anda dengan aman.


Berat adalah faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan saat memilih tripod. Karena ketika Anda motret landscape, Anda perlu mengangkut tripod dan semua peralatan foto Anda ke mana pun Anda pergi. Jika tripod Anda terlalu berat, maka Anda akan mudah lelah. Tentunya amat tidak nyaman motret dalam keadaan lelah dan capek.


Ada cara lain untuk menambah berat tripod pada saat anda motret. Beberapa tripod menambahkan kait di kolom tengah tripod, sehingga Anda dapat menggantungkan benda yang berat (contoh: tas kamera Anda) pada tripod Anda. Dengan menggantungkan benda yang berat pada tripod, Anda menurunkan pusat gravitasi (center of gravity) keseluruhan tripod Anda sehingga dapat menambah kestabilan dari tripod Anda. Akan tetapi Anda harus memperhatikan kekuatan dari kaki tripod Anda sebelum Anda menggantungkan tas kamera di tripod. Saya beberapa kali mendengar cerita dari teman saya yang kaki tripodnya bengkok ketika mereka menggantungkan tas kamera di tripod mereka. Jadi, berhati-hatilah.

Kaki Tripod

Selain berat, cara lain untuk memberikan kestabilan pada tripod adalah kekokohan kaki tripod itu sendiri. Hal ini amat tergantung pada bahan tripod itu sendiri, yang mana biasanya terbuat dari alumunium atau serat karbon. Setiap merek tripod memiliki beragam jenis tripod yang terbuat dari kedua jenis bahan ini. Jelas tripod yang terbuat dari serat karbon mempunyai bobot yang lebih ringan ketimbang tripod yang terbuat dari alumunium, akan tetapi harganya jauh lebih mahal.
Pada tripod modern yang banyak dijual sekarang ini, setiap kakinya dapat diatur secara terpisah berapa banyak derajat kemiringan dari setiap kakinya. Beberapa tripod bahkan dapat dibuka rata dengan tanah, sehingga kita dapat motret dengan sudut pengambilan (angle) yang amat rendah.


Salah satu teman saya mengeluh tentang kaki tripod nya yang terlalu longgar sehingga sering menjepit jarinya pada saat ia mengangkat tripodnya. Karena terlalu longgar, kaki tripodnya jadi mudah sekali menutup pada saat tripod diangkat dari tanah. Mekanisme penguncian pada kaki tripod nya juga cenderung untuk menjepit jari-jarinya. Jadi hal ini juga perlu menjadi perhatian Anda.
Untuk tiang tengah(center pole), Anda memiliki pilihan untuk membeli yang memakai gear atau yang tidak. Tripod dengan center pole yang memakai gear merupakan pilihan terbaik bagi mereka yang suka motret dengan ketelitian tinggi (still life atau landscape). Walaupun begitu, saya pribadi lebih suka tripod yang tidak memakai gear pada center pole-nya. Pilihan lain adalah center pole yang dapat dipakai untuk motret horizontal. Tentu saja seberapa mudah dan cepat sebuah tripod dapat dirubah untuk dipakai motret horizontal dari posisi vertikal amat ditentukan dari harganya yang mahal atau tidak (semakin cepat dan mudah, semakin mahal).


Untuk mekanisme penguncian, juga ada beberapa pilihan yang dapat Anda pilih. Yang terbaru adalah kaki yang hanya perlu diputar kakinya untuk menutup dan membuka kunci. Ketika Anda ingin memanjangkan kaki tripod, Anda cukup memutar kakinya, lalu tarik keluar, lalu memutarnya lagi untuk mengunci kaki tripod. Pilihan lain adalah mekanisme penguncian tekan dan tentu saja mekanisme sekrup yang terpercaya.


Beberapa tripod aluminium diberi pegangan karet pada salah satu atau dua kakinya. Saya tidak pernah mengerti kegunaan dari karet ini sampai pada saat saya motret di tengah hari bolong, pas di hari yang amat panas. Ternyata sinar matahari cukup panas untuk memanaskan kaki tripod saya sehingga tidak bisa dipegang lagi saking panasnya. Di hari itu saya amat senang tripod saya ada karet di kakinya, sehingga saya masih bisa pegang tripod saya tanpa harus membuat tangan saya terbakar.

Kepala (Head)

Kepala tripod adalah bagian di mana kamera Anda duduk dan diletakkan. Dengan alat inilah kamera Anda memungkinkan diarahkan ke atas, bawah, kiri, kanan, atau posisi horizontal atau vertikal. Ada dua desain utama untuk kepala tripod, yaitu 3-way dan ball-head.
Seperti namanya, ball-head pada dasarnya adalah sebuah bola dengan dudukannya. Karena desainnya yang berupa ball-joint, kamera amat mudah digerakkan ke hampir segala arah. Hal ini amat bagus pada saat kita motret objek-objek yang cepat bergerak seperti motret orang (model, fashion, potrait dll), atau foto dokumentasi acara. Pada beberapa desain ball-head diberikan pegangan tangan sehingga lebih memudahkan lagi untuk menggerakkan kamera. Kekurangannya adalah ketika kita ingin motret dengan ketepatan dan ketelitian yang tinggi seperti memotret still life atau landscape. Karena terlalu mudah untuk digerakkan, maka agak sulit untuk membuat penyesuaian kecil dari sudut kamera.


Jadi, kita pakai desain 3-way. Desain ini memiliki tuas atau pegangan untuk mengontrol pergerakkan kepala tripod pada 3 sumbu axis. Dengan demikian, kita diberikan kontrol luar biasa pada setiap sudut pergerakkan kamera. Hal ini amat berguna pada saat kita ingin melakukan pemotretan yang teliti. Kebanyakan tripod yang ada dipasaran menggunakan desaing 3-way pada kepala tripodnya.


Beberapa tripod diberi fasilitas water-pass yang tertanam di kaki tripodnya. Saya pribadi merasa benda tersebut hanyalah akal-akalan pemasaran saja. Karena ketika memotret di lapangan, saya hampir tidak pernah menggunakan water-pass tersebut sebagai acuan. Selain sulit membuatnya benar-benar pas di tengah, pada akhirnya saya lebih mengandalkan mata saya ketika mengintip di view-finder (kamera saya bisa diaktifkan gridlines di view-findernya) dan ketika saya review di monitor LCD kamera saya. Melakukan hal ini jauh lebih cepat dan mudah ketimbang mengandalkan water-pass tripod. Jadi, jangan terlalu mengkhawatirkan tentang water-pass di tripod Anda.



Kesimpulan

Saya rasa, hampir semua tentang tripod sudah saya bahas di sini. Dengan begitu banyak pilihan tripod, akan lebih mudah bagi Anda untuk membawa kamera Anda dengan kombinasi yang paling berat, lalu mencoba tripod yang Anda inginkan di toko kamera. Cobalah beratnya, tingginya, kemudahan mengaturnya, apakah menjepit tangan Anda atau tidak dan lain lain. Perlu diingat bahwa tripod yang bagus adalah investasi yang baik yang dapat Anda gunakan selama Anda melakukan fotografi. Kecuali pada beberapa kejadian kecil pada saat Anda motret di pantai dan pasir mulai masuk ke dalam tripod Anda. Pasir adalah musuh terbesar tripod Anda dan dapat merusak tripod Anda.

jenis_jenis tripot

Memilih tripod bisa membingungkan karena banyaknya pilihan merek dan model. Sebelum Anda membeli tripod yang salah (I did that), rasanya lebih baik Anda belajar sedikit tentang hal-hal yang perlu diperhatikan di tripod itu sendiri.
Jelas fungsi utama tripod adalah untuk memberikan topangan (support) yang untuk kamera atau lampu studio. Dengan demikian Anda bisa mengambil foto dengan exposure yang lama atau Anda tidak mau memegang kamera anda karena anda sedang foto still life atau foto keluarga yang Anda ingin ada di dalam fotonya. Untuk memberikan stabilitas, tripod terbantung pada berat tripod itu sendiri dan kekokohan dari kakinya.

Berat

Sebelum Anda membeli tripod, Anda perlu memikirkan tentang objek apa yang akan anda pasang di tripod tersebut. Jika Anda hanya akan memasang kamera point-n-shoot (pocket camera) atau kamera mirror-less (yang sekarang lagi booming), tripod yang Anda butuhkan hanyalah tripod sedang atau kecil, bahkan mungkin tripod meja yang muat di saku celana Anda. Akan tetapi kalau anda ingin memasang kamera yang amat berat (Nikon D4 atau Canon 1Dx, ditambah lensa 70-200mm VR/IS, ditambah flashnya), maka Anda akan membutuhkan tripod yang cukup besar dan berat. Jadi, saya sarankan Anda membawa kamera Anda dengan kemungkinan paling berat ke toko kamera pada saat Anda ingin membeli tripod. Dengan begitu Anda dapat mencoba sendiri apakah tripod yang Anda pilih bisa menopang dan menahan kamera Anda dengan aman.


Berat adalah faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan saat memilih tripod. Karena ketika Anda motret landscape, Anda perlu mengangkut tripod dan semua peralatan foto Anda ke mana pun Anda pergi. Jika tripod Anda terlalu berat, maka Anda akan mudah lelah. Tentunya amat tidak nyaman motret dalam keadaan lelah dan capek.


Ada cara lain untuk menambah berat tripod pada saat anda motret. Beberapa tripod menambahkan kait di kolom tengah tripod, sehingga Anda dapat menggantungkan benda yang berat (contoh: tas kamera Anda) pada tripod Anda. Dengan menggantungkan benda yang berat pada tripod, Anda menurunkan pusat gravitasi (center of gravity) keseluruhan tripod Anda sehingga dapat menambah kestabilan dari tripod Anda. Akan tetapi Anda harus memperhatikan kekuatan dari kaki tripod Anda sebelum Anda menggantungkan tas kamera di tripod. Saya beberapa kali mendengar cerita dari teman saya yang kaki tripodnya bengkok ketika mereka menggantungkan tas kamera di tripod mereka. Jadi, berhati-hatilah.

Kaki Tripod

Selain berat, cara lain untuk memberikan kestabilan pada tripod adalah kekokohan kaki tripod itu sendiri. Hal ini amat tergantung pada bahan tripod itu sendiri, yang mana biasanya terbuat dari alumunium atau serat karbon. Setiap merek tripod memiliki beragam jenis tripod yang terbuat dari kedua jenis bahan ini. Jelas tripod yang terbuat dari serat karbon mempunyai bobot yang lebih ringan ketimbang tripod yang terbuat dari alumunium, akan tetapi harganya jauh lebih mahal.
Pada tripod modern yang banyak dijual sekarang ini, setiap kakinya dapat diatur secara terpisah berapa banyak derajat kemiringan dari setiap kakinya. Beberapa tripod bahkan dapat dibuka rata dengan tanah, sehingga kita dapat motret dengan sudut pengambilan (angle) yang amat rendah.


Salah satu teman saya mengeluh tentang kaki tripod nya yang terlalu longgar sehingga sering menjepit jarinya pada saat ia mengangkat tripodnya. Karena terlalu longgar, kaki tripodnya jadi mudah sekali menutup pada saat tripod diangkat dari tanah. Mekanisme penguncian pada kaki tripod nya juga cenderung untuk menjepit jari-jarinya. Jadi hal ini juga perlu menjadi perhatian Anda.
Untuk tiang tengah(center pole), Anda memiliki pilihan untuk membeli yang memakai gear atau yang tidak. Tripod dengan center pole yang memakai gear merupakan pilihan terbaik bagi mereka yang suka motret dengan ketelitian tinggi (still life atau landscape). Walaupun begitu, saya pribadi lebih suka tripod yang tidak memakai gear pada center pole-nya. Pilihan lain adalah center pole yang dapat dipakai untuk motret horizontal. Tentu saja seberapa mudah dan cepat sebuah tripod dapat dirubah untuk dipakai motret horizontal dari posisi vertikal amat ditentukan dari harganya yang mahal atau tidak (semakin cepat dan mudah, semakin mahal).


Untuk mekanisme penguncian, juga ada beberapa pilihan yang dapat Anda pilih. Yang terbaru adalah kaki yang hanya perlu diputar kakinya untuk menutup dan membuka kunci. Ketika Anda ingin memanjangkan kaki tripod, Anda cukup memutar kakinya, lalu tarik keluar, lalu memutarnya lagi untuk mengunci kaki tripod. Pilihan lain adalah mekanisme penguncian tekan dan tentu saja mekanisme sekrup yang terpercaya.


Beberapa tripod aluminium diberi pegangan karet pada salah satu atau dua kakinya. Saya tidak pernah mengerti kegunaan dari karet ini sampai pada saat saya motret di tengah hari bolong, pas di hari yang amat panas. Ternyata sinar matahari cukup panas untuk memanaskan kaki tripod saya sehingga tidak bisa dipegang lagi saking panasnya. Di hari itu saya amat senang tripod saya ada karet di kakinya, sehingga saya masih bisa pegang tripod saya tanpa harus membuat tangan saya terbakar.

Kepala (Head)

Kepala tripod adalah bagian di mana kamera Anda duduk dan diletakkan. Dengan alat inilah kamera Anda memungkinkan diarahkan ke atas, bawah, kiri, kanan, atau posisi horizontal atau vertikal. Ada dua desain utama untuk kepala tripod, yaitu 3-way dan ball-head.
Seperti namanya, ball-head pada dasarnya adalah sebuah bola dengan dudukannya. Karena desainnya yang berupa ball-joint, kamera amat mudah digerakkan ke hampir segala arah. Hal ini amat bagus pada saat kita motret objek-objek yang cepat bergerak seperti motret orang (model, fashion, potrait dll), atau foto dokumentasi acara. Pada beberapa desain ball-head diberikan pegangan tangan sehingga lebih memudahkan lagi untuk menggerakkan kamera. Kekurangannya adalah ketika kita ingin motret dengan ketepatan dan ketelitian yang tinggi seperti memotret still life atau landscape. Karena terlalu mudah untuk digerakkan, maka agak sulit untuk membuat penyesuaian kecil dari sudut kamera.


Jadi, kita pakai desain 3-way. Desain ini memiliki tuas atau pegangan untuk mengontrol pergerakkan kepala tripod pada 3 sumbu axis. Dengan demikian, kita diberikan kontrol luar biasa pada setiap sudut pergerakkan kamera. Hal ini amat berguna pada saat kita ingin melakukan pemotretan yang teliti. Kebanyakan tripod yang ada dipasaran menggunakan desaing 3-way pada kepala tripodnya.


Beberapa tripod diberi fasilitas water-pass yang tertanam di kaki tripodnya. Saya pribadi merasa benda tersebut hanyalah akal-akalan pemasaran saja. Karena ketika memotret di lapangan, saya hampir tidak pernah menggunakan water-pass tersebut sebagai acuan. Selain sulit membuatnya benar-benar pas di tengah, pada akhirnya saya lebih mengandalkan mata saya ketika mengintip di view-finder (kamera saya bisa diaktifkan gridlines di view-findernya) dan ketika saya review di monitor LCD kamera saya. Melakukan hal ini jauh lebih cepat dan mudah ketimbang mengandalkan water-pass tripod. Jadi, jangan terlalu mengkhawatirkan tentang water-pass di tripod Anda



Kesimpulan

Saya rasa, hampir semua tentang tripod sudah saya bahas di sini. Dengan begitu banyak pilihan tripod, akan lebih mudah bagi Anda untuk membawa kamera Anda dengan kombinasi yang paling berat, lalu mencoba tripod yang Anda inginkan di toko kamera. Cobalah beratnya, tingginya, kemudahan mengaturnya, apakah menjepit tangan Anda atau tidak dan lain lain. Perlu diingat bahwa tripod yang bagus adalah investasi yang baik yang dapat Anda gunakan selama Anda melakukan fotografi. Kecuali pada beberapa kejadian kecil pada saat Anda motret di pantai dan pasir mulai masuk ke dalam tripod Anda. Pasir adalah musuh terbesar tripod Anda dan dapat merusak tripod Anda.

Selasa, 13 November 2012

macam macam kamera video

Macam-Macam Kamera Video
Written By dhonae
Macam-macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi :

1. Camera Standar Broadcast
2. Camera Semi Broadcast
3. Camera Home Use
4. Camera handy Cam









Pembagian berdasarkan format kamera video
1. Camcoder











1/6" CCD imager with 290K effective pixels, 20X optical zoom lens with 990X digital zoom, 2.5" touch panel SwivelScreen LCD display, Memory Stick slot

2. Camcoder MiniDV










1/6” Advanced HAD CCD imager with 340K effective pixels, 20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Tessar lens, 2.5” touch panel SwivelScreen LCD display

3. Camcoder DVD












1/6" Advanced HAD CCD imager with 800K Pixel still image capabilities, 20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Sonnar lens, 2.5" touch panel Wide Hybrid LCD display

Jenis/type lain dari Handycam :

Minggu, 04 November 2012

jenis jenis scanner


Jenis-jenis Scanner

Berdasar manfaat dan cara penggunaannya, scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis :

Flat bed
Jenis ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai, karena harganya relatif paling murah, cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat dicirikan dari bentuknya yang persegi panjang. Memiliki sebuah papan penutup, dan lapisan kaca tempat meletakkan gambar. Untuk menggunakannya anda harus meletakkan gambar satu persatu untuk setiap pengambilan gambar.


utomatic Document Feeder
Jenis ini memiliki kelebihan kemudahan dalam penggunaan. Anda dapat meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil sendiri gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya disimpan sebagai file dijital. Harganya sudah tentu lebih mahal dibanding jenis flat bed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan.



andheld
Jenis ini membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Karena proses pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja.


Drum
Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan . Jenis ini menggunakan photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca data gambar. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya relatif mahal, maka jenis ini sudah tidak banyak digunakan. Banyak orang beralih menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini masih tetap digunakan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan kualitas yang baik, seperti museum atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya.











camera.adChad





 ARTIKEL KAMERA
    haii! para pembaca. kali ini aku mau posting tentang kamera.. moga menarik buat kalian-kalian yach!! lanjutt ------>    

 Kamera adalah alat untuk merekam bayangan yang dibentuk oleh cahaya tampak atau penyinaran elektromagnetis lain. Rekaman yang terjadi dapat dalam bentuk perubahan kimia, baik dalam cairan kimia (misal gambar foto) maupun sinyal elektrik (misal kamera televisi).atau juga sebuah alat yang dapat merekamdan menyimpan gambar. Jenis gambar yang dapat direkam, seperti gambar diam(foto) dan juga gambar gerak, video.
 bagian dari kamera
 Badan Kamera
Badan kamera (camera body) adalah ruang kedap cahaya yangdihubungkan dengan lensa sebagai satu-satunya tempat cahaya masuk. Pada bagianini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai danmembakar film. Pada bagian ini biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur,antara lain:
· Pengatur ISO / ASA Film
· Shutter Speed
· Aperture (bukaan diafragma)

Sistem Lensa
Lensa kamera dipasang padalubang bagian depan badan kamera, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dariplastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalang cahaya dinyatakandengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besarbukaanya maka makin kecil tingkat penghalangnya. Bukaan ini diatur oleh jendeladiafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragmayang mengtur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.Berdasarkan sudut dan jangkawan pandanngnya, terdapat berbagai jenis lensa,yaitu Lensa Sudut Lebar (wide lens),Lensa Sudut Kecil (tele lens), danlensa variabel (variable lens) ataubiasa disebut dengan dengan istilah lensa zoom.Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil dari pada lensa biasa.Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35mm, lensa 35 mm akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 mm akandisebut lensa telefoto. Lensa variable dapat di ubah-ubah jarak fokusnya,dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akanmemfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensadikelompokkan sesuai panjang focal length(jarak antara kedua lensa). Focallenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalammasyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Tombol Shutter
Tombol shutter (rana) digunakan untuk mengambil gambar. Pada kebanyakankamera yang memiliki fitur autofocus,tombol ini juga berfungsi sebagai pengatur fokus bila ditekan setengah.
Kebanyakan kamera jenis SLRmemiliki pengatur waktu untuk mengubah cepat/lamanya shutter.
Dan bagian-bagian lain kameraantara lain, pemutar film, mekanisme fokus, viewfinder sebagai tempat melihat objek yang akan dipotret, dan light meter untuk membantu menetapkan shutter speed dan atau besarnya bukaan diafragma (aperture). Bagian-bagian kamera tersebutbisa berbeda-beda tergantung dari spesifikasi produknya. Beberapa jenis kamerasaku mungkin saja tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera :
ANALOG
DIGITAL
DSLR
SLR

Analog




Lens: Lensa adalah bagian dari kamera yang bisa integral tak terpisah atau bisa dilepas (tergantung jenis kameranya) yang berguna untuk memfokuskan cahaya agar tertangkap oleh bagian kamera untuk kemudian direkam ke atas film. Pengaturan cahaya yang disebut diafragma terdapat di lensa.

Film Compartment: Kompartemen film di dalam kamera, merupakan sebuah ruangan di dalam kamera yang menyimpan film. Biasanya terletak di bagian belakang yang bisa dibuka seperti pintu. Kompartemen film ini memiliki bagian untuk tabung film, bagian untuk membentangkan film agar bisa tercahayai, papan penekan untuk mengencangkan film dan tombol penggulung film.

Viewfinder: Jendela bidik adalah bagian di belakang kamera yang dipergunakan oleh fotografer untuk mengarahkan lensa agar bisa menangkap gambar.

Shutter: Perekam gambar atau Rana adalah bagian kamera yang terdiri dari plastik atau logam yang menjaga agar cahaya masuk ke film atau sensor digital.

Shutter Release: Tombol perekam gambar atau tombol tembak adalah tombol yang digunakan untuk merekam gambar. Saat tombol ini ditekan, rana membuka dan cahaya bisa masuk ke dalam kompartemen film untuk memaparkan cahaya kepada film.

Shutter Speed Control: Pengontrol Kecepatan Tembak. Ini adalah bagian dari kamera yang digunakan untuk mengontrol seberapa lama rana terbuka.

Film Speed Control: Pengontrol Kecepatan Film mengontrol kecepatan film yang tepat. (Biasanya dikenal dengan ISO atau ASA).

F-Stop Control: Pengontrol Diafragma untuk mengatur besarnya cahaya yang masuk melalui lensa.

Flash: Kita mengenalnya sebagai blitz atau lampu flash. Digunakan sebagai cahaya buatan sebagai tambahan apabila dirasakan cahaya yang tersedia kurang untuk merekam gambar.

Hot Shoe Mount: Dudukan blitz yang biasanya terdapat di bagian atas kamera, terutama di kamera SLR (Single Lens Reflect).

Lens Ring Mount: Dudukan lensa. Ada pada kamera yang memiliki lensa yang bisa dilepas-tukar. Berbentuk semacam cincin yang bisa mengunci lensa yang dipasang. Tentu saja terletak di bagian depan kamera.

    Digital
 Kamera digital adalah kamera yang tidak tergantung pada film negative (klise). Pada kamera digital, peran film negative diambil oleh sebuah chip berebentuk kartu kecil yang berfungsi untuk menyimpan hasil pemotretan. Ada dua tipe cip yaitu CCD (Charge Coupled device) dan CMOS (complementary metal oxide semiconductor). Cip berfungsi menangkap cahaya dari luar melalui lensa dan mengubahnya menjadi electron-elektron sehingga membentuk gambar digital. Kelebihan dari kamera ini adalah hasil pemotretan dapat langsung dilihat pada layar monitor yang terletak di bagian belakang kamera. Jika gambar yang diambil tidak sesuai dengan yang diinginkan, bisa langsung dihapus. Biasanya kamera digital juga dilengkapi dengan fasilitas zoom yaitu pengaturan perbesaran objek yang akan diambil tanpa harus mendekatkan kamera ke objek, serta pengaturan terang gelap lampu blitz.
Kemampuan kamera digital diukur dalam megapixel, yaitu kemampuan kamera untuk menangkap objek. Makin besarnya angka, berarti makin detaik gambar yang dihasilkan sehingga kualitas gambar makin tajam. Untuk kamera digital dengan kemampuan 1 megapixel misalnya objek yang dapat diambil hanya seukuran kartu pos. untuk kamera dengan kemampuan 2-3 megapixel, gambarnya bisa dicetak dari mulai ukuran 8 x 6 inchi sampai 10 x 8 inchi. Untuk kamera dengan kemampuan 4 -6 megapixel, gambarnya bisa dicetak dengan ukuran 10 x 9 inchi sampai 12 x 10 inchi.



1. Lubang Bidik Kamera, atau bukaan, di dalam lensa untuk mengatur ukuran sehingga mengatur lebih banyak atau lebih sedikit cahaya yang dapat dengan masuk ke kamera.
2. Elemen Lensa, terdiri dari satu atau lebih komponen optik yang terbuat dari kaca, plastik atau keramik. Bagian ini digunakan untuk menangkap cahaya dan mengumpulkannya ke titik fokus di dalam kamera.
3. Sistem Pandangan (viewing system), untuk melihat apa yang dilihat oleh kamera sehingga gambar yang sedang dibidik dapat disusun dan diatur ulang menggunakan fungsi-fungsi lainnya untuk mendapatkan hasil sesuai kebutuhan.
4. Pemetik Potret (shutter), digunakan untuk mengendalikan seberapa lama cahaya akan masuk melalui lensa untuk memasukkan cahaya ke sensor atau film.
5. Sensor (dimiliki oleh karema digital), akan menangkap obyek terang melalui lubang bidik kamera dari durasi waktu yang diijinkan oleh pemetik potret. Pada kamera konvensional, fungsi sensor digantikan oleh komponen yang sensitif terhadap cahaya (film).
6. Kaca Pemutar, membentuk sudut dan diposisikan di antara bagian belakang lensa dan sensor (film, pada kamera konvensional). Bagian ini digunakan untuk memantulkan sinar cahaya yang masuk melalui lensa menuju layar fokus dari view finder.
7. Alur Cahaya, tempat cahaya dapat memasuki kamera menuju kaca pemutar.
8. Media Penyimpanan, untuk menyimpan gambar hasil bidikan kamera. Gambar ini akan tetap tersimpan di dalam media penyimpanan sampai dibuang dari kamera. Pada kamera konvensional, media ini adalah film.


   DSLR

 1. Lensa
 Nah inilah lebihnya DSLR, zoom dan fokus bisa kita atur secara manual (walaupun otomatis juga bisa sih  ). Kita juga bisa mengubah jenis-jenis lensa sesuai kebutuhan kita, misalnya : Clasic Lense, Fishe eye Lense, Super Wide angel lense dan sebagainya (baca : Jenis-jenis Lensa pada kamera DSLR di blog ini yah  ). Tapi ingat setiap DSLR dan lensa memilik perbedaan mount, jadi kalau kita ingin membeli lensa pastikan size mount kamera dan lensanya sama, dan ingat juga biarpun ukuran mount sudah sama belum tentu juga cocok, maka itu perlu teliti sebelum membeli.

2. Grip

Grip adalah bagian menonjol dibagian kanan kamera yang berfungsi sebagai pegangan kamera supaya kita bisa memegangnya dengan kuat. Di dalam Grip terdapat batere kamera loh.

3. Shutter & Dial

Tombol shutter berguna untuk mengambil bidikan sedangkan tombol dial berfungsi untuk mengatur kecepatan aperature (diafragma)

4. Tembol Lensa

Fungsinya untuk memisahkan kamera dari lensa dan menahan beban lensa saat menyatu dengan kamera DSLR.

5. Shut Mode Button

Atau yang biasa disebut tombol modus pemotretan, berguna untuk mengatur mode-mode pemotretan yang kita inginkan (untuk selengkap nya baca disini guys )

6. Built in Flash Light

Merupakan lampu flash internal, lumayan sih buat penerangan tapi jeleknya hanya bisa menghadap ke satu arah.




    SLR





 1. Control wheel atawa jog wheel.

Bagian ini biasanya diletakkan didekat Shutter Release. Karena si pemotret mudah untuk menjangkaunya. Dengan meletakkan bagian ini di dekat shutter release, si pemotret atawa si photographer jadi bisa menjangkau bagian ini dengan jari yang dia pakai untuk menjangkau shutter release.Lalu, fungsi dari bagian ini? Bagian ini biasanya di gunakan untuk mengubah setting-setting tertentu dari camera digital yang bersangkutan.“`Misalnya… ada camera jenis tertentu yang memanfaatkan bagian ini buat mengatur setting Shutter Speed. Ada juga camera digital yang memanfaatkan untuk mengubah setting Aperture, atau mengubah filters, flip, dan sebagainya


2. Shutter release

Bagian ini dgunakan oleh camera digital buat menangkap dan mengunci objek yang ada di depannya. Dengan menekan lalu melepaskan tombol yang terdapat pada bagian ini, camera digital tersebut akan menangkap dan menyimpan objek tadi menjadi sebuah photo.


3. Microphone/speaker.

Jenis-jenis camera digital tertentu, biasanya dilengkapi dengan fitur untuk merekam video atau film.Dengan microphone, camera digital bukan cuma bisa merekan gambar, tapi juga suara. Lalu… dengan speaker, camera digital tadi bisa memainkan suara yang terekam.

4. Handgrip

Bagian ini fungsinye cuma buat memudahkan kita saat memegang camera. Bentuknya juga pasti bervariasi, sesuai dengan selera dari pembuat camera tersebut.

5. Focus ring.

Bagian ini digunakan untuk mencari fokus atau mengubah tingkat ketajaman. Tidak semua jenis camera mengunakan fokus ring yang seperti ini. Ada juga beberapa jenis camera yang menggunakan tombol untuk mengatur fokus. Bentuk ring atau lingkaran ini dipilih untuk mereka yang sudah terbiasa dengan jenis camera film (non digital).


6. Zoom ring.

Sama seperti focus ring, beberapa jenis camera lebih memilih bentuk tombol untuk bagian ini. Tapi… sebenernya… bentuk tombol ataupun ring… fungsinya sama. Yaitu buat mengatur zoom.


7. Lens.

Sama seperti focus ring, beberapa jenis camera lebih memilih bentuk tombol untuk bagian ini. Tapi… sebenernya… bentuk tombol ataupun ring… fungsinya sama. Yaitu buat mengatur zoom.


8. Filter thread.

Bagian ini sebenarnya adalah bagian tambahan. Yang artinya tidak semua jenis camera dilengkapi dengan bagian ini. Dengan fitur tambahan ini, camera kita jadi punya kemampuan yang lebih

   Sekian yach!! penjelasan dari post ku. moga posting ini bermanfaat. :)